Perjalanan menuju kampung abadi..

🥀

Alam kubur… awal dari perjalanan panjang …. bukan akhir dari segalanya.. secara nampak / dzhohir memang ia adalah berakhirnya kehidupan dunia..namun sejatinya itulah awal perjalanan kita menuju kampung halaman abadi kita…. surga atau neraka … penantian panjang bagi yang beriman maupun yang tidak beriman…yang membedakan, jika ia seorang Mukmin ia mengatakan, “Ya Rabb, segerakanlah kiamat agar aku kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya, orang yang tidak beriman, ia mengatakan “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan…

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim)

Sebelum Terlambat

Tahukan kalian apa yang diinginkan seseorang ketika ia berpindah dari alam dunia ke alam barzah…?

Ia sangat ingin kembali ke alam dunia… Bukan ingin kembali untuk menemui anaknya, bukan ingin kembali pada rumah mewahnya, bukan ingin kembali pada mobil mewahnya, bukan ingin bersenang senang, atau menginginkan kenikmatan2 dunia yang sebelumnya ia miliki….

tapi…ia ingin kembali ke Dunia. Karena berharap 1 perkara.. Yaitu bercita cita untuk kembali ke dunia supaya bisa BERAMAL SOLEH…

“Ya rabb kembalikan aku ke dunia untuk beramal soleh dengan apa yang aku miliki..”

Perbanyaklah olehmu mengingat pemutus kenikmatan… 

Pemutus Nikmat apakah itu?

Nikmat makan kah? 

Nikmat bersenang senang kah? 

Bukan.. 

Tapi nikmat untuk bersodaqoh jariyah…

#Faedah dari Ust Abu Ihsan

Akhir Cerita Tentang Kita

IMG_6520.PNG

AKHIR CERITA TENTANG KITA

Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

Disini…..
Cerita tentang ketawadhuan, kedermawanan, kesholehan, kecongkakan, ketamakan dan kepongahan akan berakhir untuk sebuah permualaan.

Awalnya adalah pemutus kelezatan dan akhirnya adalah dua pilihan yang tak menyisahkan pilihan ke tiga.

Iya… semua kisah akan berakhir dan bermula kembali disini.
Akhir cerita kehidupan dunia dan permulaan cerita negeri akhirat..
Meski terlihat sempit, namun dia bisa saja menjadi taman di antara taman surga atau menjadi jurang di antara jurang-jurang neraka.
Kita semua akan melewati rumah ini, suka atau tidak suka, hanya waktu saja yang berbeda. Kita hanya menunggu. …
Karena seonggok tanah yang tercipta dari air hina itu pasti akan kembali menjadi tanah juga…
Tak ada yang istimewa…
Hanya amal sholeh yang membuat kita berbeda..

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Artinya: “Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqmaan: 33)

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnyanakhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” (QS. Al Ankabut: 64)

Oleh karena itu. ..

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Siapa saja yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
(al mu’min: 9)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6) (304)

Kematian Bukanlah Peristirahatan Terakhir

Ustadz Firanda Andirja, MA, حفظه الله تعالى

Penyair berkata :

فَلَوْ أَنَّا إِذَا مِتْنَا تُرِكْنَا ** لَكَانَ الَموْتُ رَاحَة كُلِّ حَيٍ
ولكنّا إذا متنا بُعثنا ** ونُسأل بعده عن كل شيءٍ

“Jikalau setelah mati kita dibiarkan…. Tentulah kematian adalah peristirahatan bagi setiap yang hidup…

Akan tetapi setelah mati kita angkat dibangkitkan… Lalu kita akan ditanya tentang seluruh yang pernah kita lakukan…”

Lakukanlah apa yang anda kehendaki… Ucapkanlah dan tulislah apa yang engkau sukai… Namun siapkanlah jawaban yang tepat atas segala pertanyaan pada persidangan akhirat….

Kematianmu bukanlah awal peristirahatanmu akan tetapi awal dari pertanggung jawabanmu !

The Islamic Workplace

Enabling Muslims and Non-Muslims To Work More Effectively and Harmoniously Together

=TAPAK PELAJAR=

MENEMPUH DI JALAN ALLAH

sabaritucantik

be patient is another kind of beauty

BERILMU - BERAMAL

Beramal dengan Ilmu, Berilmu untuk diamalkan

Diary Hujan ™

karena hujan senantiasa mengajarkanku tentang arti cinta dan kehidupan...